Hewan jadi Astronot? Yups bukan hanya manusia saja, dalam misi perjalanan NASA setidaknya sudah lebih dari 13 hewan astronot yang pernah dikirim ke luar angkasa.
Mereka memang sengaja diluncurkan untuk percobaan sains seperti
mengumpulkan data, menguji daya tahan pesawat ulang alik di ruang
angkasa sebelum mengirim awak Antariksawan (astronaut) sebenarnya.
Tapi tragis, beberapa diantara mereka justru mengalami insiden
kecelakaan dan tidak dapat pulang kembali ke bumi dengan selamat.
Misi luar angkasa dari NASA yang menggunakan hewan ini sebenarnya banyak
sekali tidak hanya 13 binatang saja, terhitung sejak keberhasilan dari
Yuri Gagarin sang manusia astronot pertama yang berhasil melintasi orbit
luar angkasa selama 108 menit, pada tanggal 12 April tahun 1961 dengan
pesawat roket Vostok 1.
1. Lalat
Kehadiran seekor lalat memang dianggap tidak berguna sama sekali bagi
kita, selain jorok mereka juga dikenal sebagai mediator penyakit. Tapi
bagi NASA sendiri Lalat ada gunanya, setidaknya untuk bahan eksperimen.
|
Photo: Copyright kejadiananeh.com |
Pada 20 Februari tahun 1947 dengan menggunakan pesawat ulang alik US V-2
Rocket. Lalat pergi menjelajah ke luar bumi untuk menguji tingkat
radiasi di luar angkasa. Beruntung si lalat menyebalkan dapat pulang
selamat ketika perjalanan kembali ke bumi.
2. Kucing
Negara Perancis juga ikut bersaing dalam misi perjalanan ke luar
angkasa. Untuk pertama kalinya pada 18 Oktober tahun 1963, Perancis
mengirimkan kucing yang bernama Felix yang berwarna hitam putih.
|
Photo: Copyright lumeapisiceasca.blogspot.com |
Beruntung, kucing yang diambil dari jalanan ini berhasil selamat pulang
ke bumi sekembalinya ia melakukan pendaratan pesawat dengan menggunakan
parasut. Begitu populernya Felix karena berhasil menjadi kucing pertama
yang berhasil menjelajah luar angkasa, sampai sosoknya dijadikan foto
perangko di beberapa negara setahun kemudian.
3. Anjing
Satu lagi
hewan yang pernah ke luar angkasa dalam
uji coba peluncuran pesawat ulang alik. Yaitu seekor anjing betina
bernama Laika yang diluncurkan pada tahun 1957 oleh Pemerintah Uni
Soviet (Rusia).
Alasan menggunakan anjing dan bukan simpase, karena anjing dikatakan
mampu bertahan hidup pada kondisi ekstrim dingin dibandingkan dengan
simpase. Namun sebenarnya uji coba tersebut adalah misi bunuh diri.
Laika si anjing malang memang direncanakan untuk mati setelah ia
berhasil mencapai luar angkasa. Para astronot sengaja memberikan racun
pada makanannya agar ia tidak mati kelaparan saat berada disana.
|
Photo: Copyright dkfindout.com |
Tapi fakta lapangan berbicara lain, baru saja pesawat berangkat 7 jam
dari landasan bumi tiba-tiba mengalami insiden kecelakaan, Laika beserta
pesawat yang ia tumpangi hangus terbakar, versi lainnya bercerita bahwa
Laika mati akibat mengalami Eutanasia sebelum kehabisan oksigen.
Kejadian mengharukan ini terjadi pada 3 November tahun 1957 yang
menggunakan pesawat ruang angkasa Sputnik 2. Dan atas peristiwa tersebut
pemerintah Rusia menyesal dan mendirikan sebuah patung Monumen Laika
sebagai penghormatan untuk dirinya.
Tak ingin mengulangi kejadian sama, pada 19 Agustus tahun 1960 Rusia
juga pernah mengirimkan Anjing bernama Strelka dan Belka ke luar
angkasa, tidak seperti nasib buruk yang menimpa Laika mereka berhasil
pulang kembali ke Bumi dengan keadaan selamat.
4. Monyet
Monyet spesies Rhesus ini bernama Albert II, sebelumnya pernah
diluncurkan Albert I pada 11 Juni 1948 namun catatan ke pergiannya ke
luar angkasa dianggap tidak resmi karena Albert I hanya terbang diatas
ketinggian 63 km kurang dari hitungan batas resmi garis Karman 100 km
(batas atmosfir bumi dengan orbit luar angkasa).
Dan Albert II lah yang mencatat monyet pertama yang berhasil mencapai
ruang angkasa dan melewati batas ketinggian sejauh 134 km pada 14 juni
1949. Sayangnya ketika melakukan pendaratan pesawat dengan parasut,
Albert II ditemukan mati lemas tak bernyawa.
Namun NASA tetap memberikan penghargaan bahwa Albert II lah sebagai monyet yang pertama berhasil menjelajah luar bumi.
Setelah itu banyak generasi dari monyet dan simpase lain dari berbagai
Negara seperti Amerika Serikat, Rusia dan Perancis yang juga mengirimkan
mereka keluar angkasa. Dan Miss Baker seekor monyet tupai berhasil
menjadi monyet pertama yang pergi keluar angkasa dan dapat pulang
selamat ke bumi tidak seperti Albert II.
Eskperimen NASA dengan peluncuran monyet terakhir dilakukan pada tahun 2013 kemarin, yang dikirim oleh Negara Iran.
5. Ikan Mummichogs
Sama seperti anjing yang mampu bertahan hidup dalam kondisi Ekstrim. Uji
coba peluncuran pesawat luar angkasa juga pernah menggunakan sepasang
Ikan berjenis Mummichogs pada tahun 1973.
Eksperimen aneh yang dilakukan dalam pesawat ulang alik Skylab 3 itu
hanya untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh gaya gravitasi terhadap
ikan di dalam air dan apakah ada perubahan struktur anatomi serta
organ-organ tubuh mereka terutama pada bagian organ otolith (telinga
bagian dalam).
Hal ini dilakukan agar mengetahui dampak panjang kepada tubuh manusia (astronot) jika mereka tinggal lama di luar angkasa.
|
Photo: Copyright pinterest.com |
Uji coba penelitian dengan ikan dilakukan kembali pada tahun 2012.
Pangkalan Japanese HTV-3 mengirimkan beberapa ikan yang ditempatkan
dalam wadah akuarium. Ikan ini berjenis Medaka yang memiliki bentuk
kulit khas yakni seluruh organ tubuhnya dapat jelas terlihat dari luar
(transparan).
Ternyata eksperimen ini cukup membuahkan hasil bahwa ikan-ikan tersebut
setelah dipengaruhi gaya gravitasi ada perbedaan cara berenang mereka.
Lazimnya ikan Medaka yang biasa ditemui akan selalu berenang dalam
gerakan lurus, namun setelah berada di luar angkasa cara berenang mereka
justru memutar-mutar.
Dan terakhir diketahui negara Jerman yang sama-sama melakukan uji coba
dengan ikan pada tahun 2008, mengirimkan 72 ikan Cichlids di dalam
akuarium.
6. Tikus
Tak hanya anjing kucing dan ikan. Kaum kelinci item alias tikus juga tak
luput dari sasaran eksperimen para Astronot di Perancis. Pada bulan
februari tahun 1961 mereka berhasil mengirimkan seekor tikus bernama
Hector.
|
Photo: Copyright pinterest.com |
Setelah menempuh waktu yang telah ditentukan, Hector si hewan luar
angkasa pun pulang kembali ke bumi dalam keadaan selamat. Hector
akhirnya menjadi hewan pertama yang berhasil terbang ke luar angkasa
bagi Negara Perancis.
Sebelumnya, para ilmuwan juga telah mengirim berbagai macam hewan
pengerat dari Hamster, tupai dan marmut dan semuanya gagal alias matek
karena sistem parasut tidak bekerja, kejadian tragis ini terjadi pada
periode tahun 1950 yang meluncurkan roket V-2.
7. Kura-Kura
Kura-kura mungkin menjadi satu-satunya hewan bertahan hidup paling lama
di luar angkasa. Pada tanggal 15 September tahun 1968 dengan menggunakan
Rocket Zond 5 milik pemerintah Uni Soviet kura-kura pernah dikirim
dalam misi perjalanan ke Bulan.
Setelah beberapa hari mengelilingi bulan, pada 21 september akhirnya
kura-kura dipulangkan ke bumi dalam keadaan selamat meskipun ia
mengalami penurunan berat badan.
Keberhasilan kura-kura pertama ini membuat Uni Soviet meluncurkan misi
ke 2 nya ke bulan. Masih tetap menggunakan si hewan tempurung ini. Pada
November 1975 kura-kura yang diluncurkan ke angkasa lewat Rocket Soviet
Soyuz 20 mampu bertahan hidup sampai 3 bulan atau 90 hari dan tentunya
dalam keadaan selamat ketika dipulangkan kembali ke bumi.
8. Laba-Laba
Seperti tak mengenal kata puas, eksperimen aneh
hewan astronot
juga pernah dilakukan kepada spiderman alias laba-laba. Sepasang
laba-laba tersebut yang dinamakan Arabella dan Anita diluncurkan ke luar
angkasa dengan menggunakan pesawat yang sama Skylab 3 yang pernah
dipakai untuk mengantarkan Ikan.
|
Photo: Copyright roadtrippers.com |
Adapun misi dari peluncuran ini, para ilmuwan ingin mengetahui apakah
terdapat perbedaaan jaring laba-laba yang terbuat di bumi dengan jaring
yang dihasilkan saat berada di luar angkasa. Fakta lapangan menjelaskan,
saat laba-laba berada di luar angkasa mereka memang mengalami kesulitan
dalam membuat jaring simetris sarangnya, hal ini karena dipengaruhi
oleh gravitasi di titik nol.
Dan terdapat perbedaan cukup mencolok dengan hasil jaring tersebut.
Jika dibuat diluar angkasa, jaring laba-laba sangat halus dibandingkan
saat masih dibuat di bumi. Sayangnya, meski membuahkan keberhasilan
dalam uji coba eksperimen, Sepasang laba-laba tersebut harus mati akibat
kimpoi dehidrasi, ketika mereka dalam perjalanan pulang menuju ke bumi.
9. Water Bears (Tardigrada)
Binatang yang pernah dikirim ke luar angkasa berikutnya adalah Water
Bears, misroskopis yang dikenal hidupnya seakan abadi tak mengenal
kematian. Ia mampu hidup bertahun-tahun tanpa makan dan minum sedikitpun
dan sanggup bertahan hidup dengan kondisi dingin ekstrim dibawah 0
derajat celcius, 1000 kali radiasi tinggi dan bisa hidup ditemperatur
suhu panas 151 derajat celcius.
Meski dirinya tak diluncurkan sendirian, sekitar 3000 organisme water
bears para astronot European Space Agency (badan antariksa Eropa) kerap
membawanya pada tahun 2007 dengan menggunakan Foton M3.
Para astronot ingin membuktikan apakah hewan terkuat di dunia ini mampu
beradaptasi dengan lingkungan ekstrim luar angkasa. Hasil membuktikkan
ternyata Water Bears benar-benar terbukti ketangguhannya, mereka tak
mengalami kematian saat berada di kondisi ekstrim lingkungan luar
angkasa.
10. Lebah
Hewan bersayap pencipta madu alias lebah juga pernah diluncurkan ke luar
angkasa pada tahun 1984. Kala itu seorang Astronot bernama James Van
Hoften mempunyai misi perjalanan bersama 3000 ekor lebah madu.
|
Photo: Copyright nasa.gov |
Dalam eksperimen yang ditugaskan olehnya, para ilmuwan ingin mengetahui
apakah lebah-lebah tersebut mampu membuat sarangnya diluar angkasa dalam
kondisi gravitasi 0 (mikro gravitasi). Selain itu, juga ingin
membandingkan perbedaan bentuk, volume, ukuran serta ketebalan dari
sarang lebah yang diluar angkasa dengan yang dibuat dari bumi.
Hasilnya sangat luar biasa! Seperti tak menemukan kendala sama sekali
meskipun berada di gravitasi titik 0, gerombolan lebah-lebah tersebut
berhasil menciptakan sarangnya selama 7 hari dengan sangat sempurna
persis 100 persen mulai dari ukuran, bentuk, ketebalan dan volumenya
saat mereka membuat sarang lebah di bumi.
11. Kodok
Di tahun 1970 NASA memiliki salah satu program yang dikenal dengan Orbiting Frog Otolith.
Tak lain tujuan dari program itu sendiri untuk meneliti kadar kemabukan
ketika manusia berada di luar angkasa. Untuk itu yang dijadikan kelinci
percobaan adalah sepasang kodok raksasa spesies BullFrog, mereka
diterbangkan ke luar angkasa dari tanggal 9 November sampai 15 November.
Dan setelah kepulangan mereka, para ilmuwan mengadakan riset penelitian
(mengumpulkan data neurofisiologis) apakah struktur dan fungsi otak
mereka mengalami perubahan akibat perbedaan suhu,gravitasi dan
lingkungan berbeda di luar angkasa.
Terakhir uji coba dilakukan dengan besannya kodok yaitu katak, dimana
Jepang mengirimkan enam ekor katak yang melintasi orbit luar angkasa
selama 8 hari pada bulan desember tahun 1990.
12. Bulu Babi
Menurut penjelasan Nasa tidak ada makhluk hidup yang bisa sukses
menghasilkan buah perkawinan (keturunan) ketika mereka melakukan
hubungan eng ing eng alias kuda-kudaan diluar angkasa.
Ternyata prediksi NASA salah besar, dalam sebuah penelitian di pesawat
ulang alik Atlantis pada tahun 1997 para astronot membawa sejumlah besar
hewan Bulu Babi, saat mereka melakukan perkimpoian, ternyata sel spermi
jantan mereka mampu berenang lebih cepat di kondisi bebas gravitasi
luar angkasa mencapai sel betina.
Itu artinya perkimpoian dinyatakan sukses dan bisa saja berlaku untuk manusia dan seluruh makhluk hidup lainnya.
|
Photo: Copyright freakingnews.com |
13. Nematoda (cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi, cacing perut)
Nematoda adalah filum sebuah spesies cacing dan parasit. Diantaranya
cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi, cacing perut. Ok
penjelasannya sahabat kejadiananeh.com, jadi gak habis-habis dibahas
hehehe.
Pada tahun 2003 Negara Kolombia pernah mengirimkan 7 pesawat ulang alik
Apollo 16 dalam perjalanan misi ke bulan bersama dengan kru Astronot
manusia. Namun naas pesawat tersebut hancur terbakar ketika perjalanan
pulang kembali ke bumi setelah melewati lapisan atmosfer.
Seluruh astronot dinyatakan tewas, namun sebuah locker berisi Nematoda
alias cacing berhasil ditemukan dan kabar baiknya mereka masih hidup.
Ketika dilakukan penelitian, ternyata selama cacing gelang tersebut
hidup di luar angkasa, mereka menderita beberapa dampak kesehatan buruk
seperti yang terjadi pada manusia yaitu perubahan bentuk otot dan
menderita gejala penyakit diabetes.
Sahabat kejadiananeh.com, sebenarnya masih ada lagi beberapa binatang
yang belum sempat saya sebutkan dari 13 hewan yang pernah dikirim ke
luar angkasa menjadi astronot, diantaranya kelinci, marmut, kecoak
madagaskar dan gak tahu lagi hahahaha. Coba-coba aja kamu cari sendiri
di situs web resmi milik NASA :)